Sabtu, 06 Juli 2013

puisi ala fisika

Diposting oleh Unknown di 19.23 0 komentar
Pada prisma kaca yang retak itu kulihat dispersi cahaya berantakan Foton suram terlihat begitu lucu Menyemburkan kenangan, dari jendela kereta Postulat Einstein Hanyalah puisi FisikaLarik-larik seakan mengekalkan setiap sekon kita Membungkusnya dalam resonansi melodi Bersama cicin Newton yang bahkan spektrum pun tak mampu menderajatkan indahnya ituJika kau ingat akan larangan Pauli Itu yang selalu membuat kita tertawa 
Kuantum Everett tentang pintu-pintu pada puisi Rumi kah? 
Sisi lain dari kerucut waktu Heinsberg kah? 
Barangkali jalan tol yang kau sebut Wormhole? 
Atau aku harus menunggu CERN Project? 
Sudahlah ! 
Aku tetaplah kucing Schrodinger!
Padamu yang kusebut cahaya, 
Jika Maxwell telah menemukan lubang antar dimensi 
Katakan padanya, hubungkan kutub-kutub yang berdetak di dada ini 
Aku akan mengajakmu pindah ke galaksi lain 
Dimana waktu tak perlu lagi membagi jarak diantara kita
Engkau yang kusebut cahaya, 
Dari gerakmu yang mampu membolak-balikkan waktu 
Yang menyudahi setiap detik dalam arlojiku 
Membuatnya tak berdetak lagi

Apa yang lebih berharga dari hukum I Termodinamika? 

Sejarah Newton

Diposting oleh Unknown di 19.03 0 komentar
saac Newton, ilmuwan paling besar dan paling berpengaruh yang pernah hidup di dunia, lahir di Woolsthrope, Inggris, tepat pada hari Natal tahun 1642, bertepatan tahun dengan wafatnya Galileo. Seperti halnya Nabi Muhammad, dia lahir sesudah ayahnya meninggal. Di masa bocah dia sudah menunjukkan kecakapan yang nyata di bidang mekanika dan teramat cekatan menggunakan tangannya. Meskipun anak dengan otak cemerlang, di sekolah tampaknya ogah-ogahan dan tidak banyak menarik perhatian. Tatkala menginjak akil baliq, ibunya mengeluarkannya dari sekolah dengan harapan anaknya bisa jadi petani yang baik. Untungnya sang ibu bisa dibujuk, bahwa bakat utamanya tidak terletak di situ. Pada umurnya delapan belas dia masuk Universitas Cambridge. Di sinilah Newton secara kilat menyerap apa yang kemudian terkenal dengan ilmu pengetahuan dan matematika dan dengan cepat pula mulai melakukan penyelidikan sendiri. Antara usia dua puluh satu dan dua puluh tujuh tahun dia sudah meletakkan dasar-dasar teori ilmu pengetahuan yang pada gilirannya kemudian mengubah dunia.
Pertengahan abad ke-17 adalah periode pembenihan ilmu pengetahuan. Penemuan teropong bintang dekat permulaan abad itu telah merombak seluruh pendapat mengenai ilmu perbintangan. Filosof Inggris Francis Bacon dan Filosof Perancis Rene Descartes kedua-duanya berseru kepada ilmuwan seluruh Eropa agar tidak lagi menyandarkan diri pada kekuasaan Aristoteles, melainkan melakukan percobaan dan penelitian atas dasar titik tolak dan keperluan sendiri. Apa yang dikemukakan oleh Bacon dan Descartes, sudah dipraktekkan oleh si hebat Galileo. Penggunaan teropong bintang, penemuan baru untuk penelitian astronomi oleh Newton telah merevolusionerkan penyelidikan bidang itu, dan yang dilakukannya di sektor mekanika telah menghasilkan apa yang kini terkenal dengan sebutan “Hukum gerak Newton” yang pertama.
Newton sendiri agak ogah-ogahan menerbitkan dan mengumumkan penemuan-penemuannya. Gagasan dasar sudah disusunnya jauh sebelum tahun 1669 tetapi banyak teori-teorinya baru diketahui publik bertahun-tahun sesudahnya. Penerbitan pertama penemuannya adalah menyangkut penjungkir-balikan anggapan lama tentang hal-ihwal cahaya. Dalam serentetan percobaan yang seksama, Newton menemukan fakta bahwa apa yang lazim disebut orang “cahaya putih” sebenarnya tak lain dari campuran semua warna yang terkandung dalam pelangi. Dan ia pun dengan sangat hati-hati melakukan analisa tentang akibat-akibat hukum pemantulan dan pembiasan cahaya. Berpegang pada hukum ini dia pada tahun 1668– merancang dan sekaligus membangun teropong refleksi pertama, model teropong yang dipergunakan oleh sebagian terbesar penyelidik bintang-kemintang saat ini. Penemuan ini, berbarengan dengan hasil-hasil yang diperolehnya di bidang percobaan optik yang sudah diperagakannya, dipersembahkan olehnya kepada lembaga peneliti kerajaan Inggris tatkala ia berumur dua puluh sembilan tahun.
Keberhasilan Newton di bidang optik saja mungkin sudah memadai untuk mendudukkan Newton pada urutan daftar buku ini. Sementara itu masih ada penemuan-penemuan yang kurang penting di bidang matematika murni dan di bidang mekanika. Persembahan terbesarnya di bidang matematika adalah penemuannya tentang “kalkulus integral” yang mungkin dipecahkannya tatkala ia berumur dua puluh tiga atau dua puluh empat tahun. Penemuan ini merupakan hasil karya terpenting di bidang matematika modern. Bukan semata bagaikan benih yang daripadanya tumbuh teori matematika modern, tetapi juga perabot tak terelakkan yang tanpa penemuannya itu kemajuan pengetahuan modern yang datang menyusul merupakan hal yang mustahil. Biarpun Newton tidak berbuat sesuatu apapun lagi, penemuan “kalkulus integral”-nya saja sudah memadai untuk menuntunnya ke tangga tinggi dalam daftar urutan buku ini.
Tetapi penemuan-penemuan Newton yang terpenting adalah di bidang mekanika, pengetahuan sekitar bergeraknya sesuatu benda. Galileo merupakan penemu pertama hukum yang melukiskan gerak sesuatu obyek apabila tidak dipengaruhi oleh kekuatan luar. Tentu saja pada dasarnya semua obyek dipengaruhi oleh kekuatan luar dan persoalan yang paling penting dalam ihwal mekanik adalah bagaimana obyek bergerak dalam keadaan itu. Masalah ini dipecahkan oleh Newton dalam hukum geraknya yang kedua dan termasyhur dan dapat dianggap sebagai hukum fisika klasik yang paling utama. Hukum kedua (secara matcmatik dijabarkan dcngan persamaan F = m.a) menetapkan bahwa akselerasi obyek adalah sama dengan gaya netto dibagi massa benda. Terhadap kedua hukum itu Newton menambah hukum ketiganya yang masyhur tentang gerak (menegaskan bahwa pada tiap aksi, misalnya kekuatan fisik, terdapat reaksi yang sama dengan yang bertentangan) serta yang paling termasyhur penemuannya tentang kaidah ilmiah hukum gaya berat universal. Keempat perangkat hukum ini, jika digabungkan, akan membentuk suatu kesatuan sistem yang berlaku buat seluruh makro sistem mekanika, mulai dari pergoyangan pendulum hingga gerak planit-planit dalam orbitnya mengelilingi matahari yang dapat diawasi dan gerak-geriknya dapat diramalkan. Newton tidak cuma menetapkan hukum-hukum mekanika, tetapi dia sendiri juga menggunakan alat kalkulus matematik, dan menunjukkan bahwa rumus-rumus fundamental ini dapat dipergunakan bagi pemecahan problem.

Sifat-sifat Cahaya Yang Dipantulkan Melalui Cermin Datar, Cermin Cekung dan Cermin Cembung

Diposting oleh Unknown di 18.54 0 komentar
Pemantulan cahaya ada dua jenis yaitupemantulan baur (pemantulan difus) dan pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi apabila cahaya mengenai permukaan yang kasar atau tidak rata. Pada pemantulan ini, sinar pantul arahnya tidak beraturan. Sementara itu, pemantulan teratur terjadi jika cahaya mengenai permukaan yang rata, licin, dan mengilap. Permukaan yang mempunyai sifat seperti ini misalnya cermin. Pada pemantulan ini sinar pantul memiliki arah yang teratur. 

Cermin merupakan salah satu benda yang memantulkan cahaya. Berdasarkan bentuk permukaannya ada cermin datar dan cermin lengkung. Cermin lengkung ada dua macam, yaitu cermin cembung dan cermin cekung.
a. Cermin Datar
Cermin datar yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya datar dan tidak melengkung. Cermin datar biasa kita gunakan untuk bercermin. Pada saat bercermin, kamu akan melihat bayanganmu di dalam cermin. Bagaimana bayangan dirimu pada cermin itu? Samakah bentuk bayanganmu dengan dirimu yang sebenarnya?  bayangan pada cermin datar mempunyai sifat-sifat berikut.

  • Ukuran (besar dan tinggi) bayangan sama dengan ukuran benda.
  • Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.
  • Kenampakan bayangan berlawanan dengan benda. Misalnya tangan kirimu akan menjadi tangan kanan bayanganmu.
  • Bayangan tegak seperti bendanya.
  • Bayangan bersifat semu atau maya. Artinya, bayangan dapat dilihat dalam cermin, tetapi tidak dapat ditangkap oleh layar.

  • b Cermin Cembung
Cermin cembung yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya melengkung ke arah luar. Cermin cembung biasa digunakan untuk spion pada kendaraan bermotor. Bayangan pada cermin cembung bersifat maya, tegak, dan lebih kecil (diperkecil) daripada benda yang sesungguhnya.

c. Cermin Cekung
Cermin cekung yaitu cermin yang bidang pantulnya melengkung ke arah dalam. Cermin cekung biasanya digunakan sebagai reflektor pada lampu mobil dan lampu senter. Sifat bayangan benda yang dibentuk oleh cermin cekung sangat bergantung pada letak benda terhadap cermin.
  • Jika benda dekat dengan cermin cekung, bayangan benda bersifat tegak, lebih besar, dan semu (maya).
  • Jika benda jauh dari cermin cekung, bayangan benda bersifat nyata (sejati) dan terbalik.
Kamu telah mempelajari sifat bayangan pada cermin cembung dan cermin cekung. Sebuah benda dapat dilihat karena adanya cahaya, yang memancar atau dipantulkan dari benda tersebut, yang sampai ke mata. Sedangkan cahaya ada 2 macam antara lain :
1. Cahaya yang berasal dari benda itu sendiri, seperti matahari, senter, lilin, dan lampu.
2. Cahaya yang memancar dari benda akibat memantulnya cahaya pada permukaan benda tersebut dari sumber cahaya. Misalnya, jika kamu melihat benda berwarna biru, artinya benda tersebut memantulkan cahaya berwarna biru.

Membuat Termometer Sederhana

Diposting oleh Unknown di 18.36 0 komentar

A.  Tujuan Percobaan
Membuat termometer sederhana
B.  Dasar teori
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.
Biasanya termometer terdapat di rumah sakit atau di laboratorium, tetapi bisa membuat termometer sendiri dari bahan-bahan yang ada di sekitar rumah serta dalam kehidupan sehari-hari.

C.  Alat dan Bahan
a.    Air atau alkohol
b.    Pewarna
c.    Botol
d.   Sedotan bening
e.    Malam/plastisin/tanah liat

Gambar alat dan bahan :


A.  Langkah Percobaan
1.   Menuangkan sedikit air yang telah diberi warna ke dalam botol
2.   Memasukan sedotan sehingga menyentuh permukaan air dalam botol
3.   Menutup dengan rapat-rapat sekeliling ujung lubang leher botol dengan plastisin atau tanah liat sehingga tidak ada udara yang bisa masuk
4.   Menggosok dengan tangan botol tersebut atau tempelkan kain hangat pada botol dan jika diperhatikan baik-baik air dalam sedotan akan mulai naik.
                                             

B.  Pembahasan
Dalam percobaan ini membahas tentang cara membuat thermometer sederhana dengan bahan air alcohol, pewarna, botol, sedotan, dan yang terakhir adalah lilin wash atau plastisin.Dengan tujuan agar mahasiswa dapat membuat thermometer sederhana dengan kreatifitas masing-masing. Langkah awal yang dilakukan adalah menuangkan sedikit air yang telah diberi warna ke dalam botol, kemudian memasukkan sedotan minuman hingga menyentuh permukaan air dalam botol lalu menutupnya dengan rapat-rapat sekeliling ujung lubang leher botol dengan plastisin sehingga tidak ada udara yang masuk.seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :
Setelah itu kami menggosokkan dengan tangan botol tersebut atau dengan cara menempelkan kain hangat pada botol. Langkah selanjutnya ialah mengamati apa yang terjadi.
Setelah melakukan percobaan diperoleh hasil bahwa larutan akan mengembang bila di panaskan, hal ini membuat larutan tidak cukup ruang di dasar botol. Ketika alkohol mengembang, cairan warna bergerak naik melalui sedotan. Jika botol dalam keadaan sangat panas, kemungkinan cairan akan naik ke atas dan tumpah melalui ujung sedotan.
.
A.  Kesimpulan
Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1.    Termometer merupakan adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu.
2.    Larutan akan mengembang bila di panaskan

Jumat, 05 Juli 2013

puisi cinta ala fisika

Diposting oleh Unknown di 21.21 0 komentar
Archimedes dan Newton tak akan mengerti Medan magnet yang berinduksi diantara kita…Tidak sebanding dengan momen cintaku… Pertama kali bayangmu jatuh tepat di fokus hatiku Nyata, tegak, diperbesar dengan kekuatan lensa maksimum …Bagai tetes minyak milikan jatuh di ruang hampa…Cintaku lebih besar dari bilagan avogadro ... Walau jarak kita bagai matahari dan Pluto saat aphelium…Amplitudo gelombang hatimu berinterfensi dengan hatiku…Seindah gerak harmonik sempurna tanpa gaya pemulih…Bagai kopel gaya dengan kecepatan angular yang tak terbatas…Energi mekanik cintaku tak terbendung oleh friksi…Energi potensial cintaku tak terpengaruh oleh tetapan gaya…Bahkan hukum kekekalan energi tak dapat menandingi hukum kekekalan cinta di antara kita…Lihat hukum cinta kita Momen cintaku tegak lurus dengan momen cintamu…Menjadikan cinta kita sebagai titik ekuilibrium yang sempurna…Dengan inersia tak terhinggaTakkan tergoyahkan oleh impuls atau momentum gaya…Inilah resultan momentum cinta kita

Hukum Gaus dan Medan Listrik

Diposting oleh Unknown di 21.15 0 komentar

Hukum mengenai gaya elektrostatis dikemukakan oleh Charles Augustin de Coulomb dalam Hukum Coulombnya. Kita dapat menyatakan Hukum Coulomb di dalam bentuk lain, yang dinamakan Hukum Gauss, yang dapat digunakan untuk menghitung kuat medan listrik pada kasus-kasus tertentu yang bersifat simetri. Hukum Gaus menyatakan :
“jumlah aljabar garis-garis gaya magnet (fluks) listrik yang menembus permukaan tertutup sebanding dengan jumlah aljabar muatan listrik di dalam permukaan tersebut”
Dalam persamaan matematisnya dapat ditulis :

1. Fluks Medan Listrik
Fluks medan listrik yang disimbolkan ΦE , dapat dinyatakan oleh jumlah garis yang melalui suatu penampang tegak lurus. kerapatan fluks listrik pada titik tersebut adalah jumlah per satuan luas pada titik itu. Untuk permukaan tertutup di dalam sebuah medan listrik maka kita akan melihat bahwa ΦE adalah positif jika garis-garis gaya mengarah ke luar, dan adalah negatif jika garis-garis gaya menuju ke dalam. Sehingga, ΦE adalah positif untuk permukaan S1 dan negatif untuk S2. ΦE untuk permukaan S3 adalah nol. Seperti yang diperliahtkan pada gambar di bawah ini.

Perhatikan hambar dibawah ini:


Pada gambar (a) menunjukkan sebuah permukaan tertutup yang dicelupkan di dalam medan listrik tak uniform. Misalnya, permukaan tersebut dibagi menjadi segiempat-segiempat kuadratis ΔS yang cukup kecil, sehingga dianggap sebagai bidang datar. Elemen luas seperti itu dinyatakan sebagai sebuah vektor ΔS , yang besarnya menyatakan luas ΔS . Arah ΔS sebagai normal pada permukaan yang digambarkan ke arah luar. Sebuah vektor medan listrik E digambarkan oleh tiap segiempat kuadratis. Vektor-vektor E dan ΔS membentuk sudut θ terhadap satu sama lain. Perbesaran segiempat kuadratis dari Gambar (b) ditandai dengan x, y, dan z, di mana pada x, θ > 90o (E menuju ke dalam); pada y, θ = 90o (E) sejajar pada permukaan); dan pada z, θ < 90o (E menuju ke luar). Sehingga, definisi mengenai fluks adalah:


Dengan menggantikan penjumlahan terhadap permukaan pada persamaan di atas dengan sebuah integral terhadap permukaan akan diperoleh:
ΦE = ∫ E ⋅ dS
kita dapat menentukan bahwa satuan SI yang sesuai untuk fluks listrik (ΦE ) adalah newton.meter2/coulomb (Nm2/C). Hubungan antara ΦE untuk permukaan dan muatan netto q, berdasarkan Hukum Gauss adalah:
0 ΦE = q
dengan menggunakan persamaan ΦE = ∫ E ⋅ dS diperoleh:
∫ E ⋅ dS = q
jika sebuah permukaan mencakup muatan-muatan yang sama dan berlawanan tandanya, maka fluks ΦE adalah nol. Hukum Gauss dapat digunakan untuk menghitung E jika distribusi muatan adalah sedemikian simetris sehingga kita dapat dengan mudah menghitung integral di dalam persamaan ∫ E ⋅ dS = q.

2. Medan di Sebuah Titik
Perhatikan gambar di atas. Gambar tersebut merupakan bola Gaus di mana q sebagai titik pusat dari bola tersebut dengan jari-jari r dan medan listrik E. Medan listrik yang terjadi pada permukaan bola yang jari-jarinya r dan berpusat pada muatan tersebut, dapat ditentukan dengan menggunakan Hukum Gauss. Pada gambar tersebut, E dan dS pada setiap titik pada permukaan Gauss diarahkan ke luar di dalam arah radial.
Sudut di antara E dan dS adalah nol dan kuantitas E dan dS akan menjadi E.dS saja. Dengan demikian, Hukum Gauss dari persamaan (4.11) akan menjadi:
0 ∫ E ⋅ dS = ∈0 ∫ E.dS = q
karena E adalah konstan untuk semua titik pada bola, maka E dapat dikeluarkan dari integral, yang akan menghasilkan:
.E∫ dS = q
dengan integral tersebut menyatakan luas bola, sehingga:
0 E (4πr2 )= q
atau
karena k = 1/4πεmaka persamaannya menjadi :
3. Medan Listrik pada Keping Sejajar



 Perhatikan gambar di atas. Pada gambar tersebut terdapat dua plat yang memiliki muatan yang berbeda. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya benda yang memiliki muatan memiliki medan listrik pada benda tersebut. Sama halnya dengan plat ini, plat sebelah kanan memiliki muatan negatif dan plat sebelah kiri memiliki muatan positif. Sehingga medan listrik yang terjadi pada kedua plat tersebut bersifat homogen.
Jika luas keping A, masing-masing keping bermuatan +q dan -q, medan listrik dinyatakan oleh banyaknya garis-garis gaya, sedangkan garis-garis gaya dinyatakan sebagai jumlah muatan yang menimbulkan garis gaya tersebut (Hukum Gauss). Muatan listrik tiap satu satuan luas keping penghantar didefinisikan sebagai rapat muatan permukaan diberi lambang σ (sigma), yang diukur dalam C/m2. Sehingga persamaannya dpat dihintung dengan :

atau dengan persamaan

karena N = ε0.E.A maka dapat di subtitusikan ke persamaan σ sehingga menjadi
Persamaan tersebut dapat disederhanakan karena memiliki nilai yang sama yaitu A sehingga persamaannya menjadi :
σ=ε0.E
Sehingga medan listrik pada keping sejajar dapat dicari dan hasilnnya menjadi :
Keterangan : E : Medan Listrik ( N/C)
σ : rapat muatan keping (C/m2)
A : Luas
 

Dita Yolanda Blog's Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review